Mengenali Gejala Dan Penyebab Sinusitis — BIMC Hospital Bali

Mengenali Gejala Dan Penyebab Sinusitis

Posted on : March 15, 2021

Oleh : dr. Putu Dewi Pramusita, M. Biomed, Sp.T.H.T.K.L

Mengenali Gejala Dan Penyebab Sinusitis — Pernahkah anda merasakan sakit di bagian hidung, pipi, dahi, dan daerah sekitar mata yang juga dibarengi oleh demam, sakit kepala, flu ataupun sakit gigi? Keluhan-keluhan tersebut dapat merupakan tanda adanya sinusitis. Terkadang gejala-gejala tersebut tidak terlalu spesifik, sehingga sebagian orang tidak menyimpulkannya sebagai suatu penyakit yang berarti. Tidak jarang kemudian masalah ini menjadi suatu penyakit kronis, tanpa adanya penanganan dan pengobatan spesifik yang adekuat.

Sinus, Sinusitis, dan Penggolongannya

Banyak orang menganggap bahwa sinus dan sinusitis adalah hal yang sama. Sinus sendiri merupakan rongga-rongga kecil dalam tulang tengkorak yang sedianya berisi udara, yang terhubung dengan rongga hidung. Pada orang dewasa, umumnya terdapat empat pasang sinus, yakni sinus frontalis pada area dahi, sinus maksilaris pada area pipi, serta sinus ethmoid dan sinus sphenoid yang terletak di area atas dan belakang hidung.

Sinus, seperti halnya hidung, memiliki rambut-rambut halus dan memproduksi lendir yang akan membantu dalam membersihkan saluran nafas dari kotoran atau sumbatan, serta membantu mengendalikan suhu dan kelembaban udara yang masuk ke dalam paru-paru.

Jika terjadi gangguan pada kinerja rambut-rambut halus, produksi, dan aliran lendir ini akibat berbagai sebab, seperti misalnya sumbatan mekanik dan infeksi, maka cairan lendir akan terperangkap dan menimbulkan peradangan lebih jauh pada sinus, yang disebut sebagai sinusitis. Di kalangan medis, istilah rinosinusitis lebih sering digunakan karena umumnya peradangan terjadi bersamaan pada area hidung (rino) dan sinus.

Sinusitis dibedakan menjadi 4 kategori berdasarkan durasi gejala, yakni sinusitis akut (gejala timbul kurang dari 4 minggu), sinusitis subakut (4-12 minggu), sinusitis kronis (lebih dari 12 minggu), serta sinusitis kambuhan (di mana gejala akut muncul sebanyak 4 episode atau lebih dalam kurun waktu 1 tahun, dengan periode sembuh di antaranya). 

Penyebab Sinusitis

Gangguan kinerja rambut-rambut halus dan gangguan pada produksi maupun aliran lendir dapat menyebabkan terjadinya sinusitis. Gangguan ini dapat dipengaruhi berbagai faktor, di antaranya adalah alergi, infeksi saluran nafas atas baik oleh virus maupun bakteri, obstruksi mekanik karena kelainan anatomi, pembesaran amandel yang sering terjadi pada anak-anak, maupun benda asing, iritasi oleh asap rokok ataupun kokain, infeksi gigi, penyakit kelainan kinerja silia, maupun imunodefisiensi yang disertai infeksi jamur. 

Gejala Sinusitis

Secara umum gejala-gejala sinusitis yang dapat timbul adalah :

  1. Adanya lendir yang kental pada hidung maupun mengalir ke tenggorok
  2. Rasa sakit, penuh, atau adanya tekanan pada daerah pipi, dahi, hidung dan area sekitar mata
  3. Sakit kepala, mulai dari ringan hingga berat
  4. Demam hingga demam tinggi
  5. Hidung tersumbat
  6. Indra penghidu menurun
  7. Batuk
  8. Nafas berbau
  9. Sakit pada gigi geligi

Sinusitis akut yang terjadi pada orang dewasa maupun anak-anak seringkali diawali dengan adanya flu atau infeksi saluran nafas atas yang kemudian tidak kunjung membaik dan bahkan cenderung memburuk setelah 7-10 hari. Pada sinusitis kronis, gejala-gejala di atas dapat cenderung terasa lebih ringan.

Diagnosis Sinusitis

Pada saat seseorang memeriksakan keluhan sinusitis, dokter akan melakukan serangkaian prosedur guna mendapatkan diagnosis pasti, sehingga diharapkan penderita tersebut mendapatkan terapi yang sesuai nantinya.

Dokter terlebih dahulu akan menanyakan riwayat penyakit dan gejala yang dirasakan, lalu memeriksa area hidung, sinus dan sekitarnya, bila perlu dengan alat endoskopi, guna mengamati peradangan yang terjadi, ekstensi, dan kemungkinan sumber Gejala Dan Penyebab Sinusitis. Selain itu, apabila diperlukan, dokter akan melakukan pemeriksaan lebih lanjut dengan pemeriksaan penunjang lainnya, seperti misalnya kultur mikrobiologi pada lendir dan pemeriksaan radiologi.

Serangkaian prosedur ini dilakukan untuk mendapatkan gambaran menyeluruh mengenai perjalanan sinusitis yang diderita, penyebabnya, dan kemungkinan adanya komplikasi atau penyakit yang lain.

Komplikasi Sinusitis

Sinusitis yang tidak mendapatkan penanganan yang tepat dan adekuat dapat menimbulkan berbagai komplikasi, akibat meluasnya peradangan ke struktur-struktur penting di sekitar sinus. Beberapa komplikasi yang dapat terjadi adalah kerusakan menetap indra penghidu, peradangan pada organ mata yang menimbulkan gangguan pada penglihatan, peradangan pada tulang dan jaringan lunak tubuh, juga sumbatan pembuluh darah balik, abses maupun peradangan pada otak maupun selaput otak.

Penanganan Sinusitis

Penanganan sinusitis akan didasarkan pada kategori sinusitis yang diderita, penyebab, serta komplikasi yang ada.  Sinusitis akut yang disebabkan oleh virus umumnya akan dapat sembuh dengan sendirinya dalam kurun waktu 2 hingga 3 minggu. Obat pereda nyeri dan dekongestan yang mengurangi gejala sumbatan pada hidung dapat membantu mengurangi gejala yang timbul pada penderita sinusitis akut.

Bila sinusitis yang terjadi disebabkan oleh bakteri, maka dokter akan menganjurkan antibiotika guna mengatasi infeksi yang terjadi. Apabila alergi merupakan faktor pencetus, maka dokter akan menganjurkan terapi yang berkaitan dengan alerginya. Bila infeksi gigi merupakan penyebab, maka dokter THT-KL akan bekerjasama dengan dokter gigi guna mengatasi sumber infeksi dari gigi.

Tindakan operasi merupakan alternatif penanganan akhir yang mungkin dianjurkan oleh dokter apabila cara pengobatan lain yang telah dilakukan tidak berhasil, dengan tujuan untuk mengembalikan fungsi sinus dan drainase lendir seperti sedia kala, mengatasi penyebab, dan juga komplikasi. Umumnya tindakan operasi ini dilakukan pada penderita dengan kasus sinusitis yang terkomplikasi, penderita dengan obstruksi mekanik yang menyumbat aliran lendir dan tidak teratasi dengan medikamentosa, maupun infeksi jamur yang cenderung bersifat invasif.

Tentang dr. Putu Dewi Pramusita, M. Biomed, Sp.T.H.T.K.L

dr. Putu Dewi Pramusita, Sp.THT-KL (dr. Sita) memperoleh gelar profesi dokter pada tahun 2008 dan Dokter Spesialis Telinga Hidung Tenggorok – Bedah Kepala dan Leher pada tahun 2016 di FK Universitas Udayana, Bali. dr. Sita aktif dalam berbagai presentasi dan publikasi ilmiah, yaitu : artikel “Radang Amandel pada Anak” (publikasi Bali Post, 23 Agustus 2009), pembicara pada 9th Annual Scientific Otology Meeting di Bandung tahun 2014 dengan judul “Karakteristik Pasien dengan gangguan Bicara dan Bahasa di Poliklinik THT-KL RSUP Sanglah periode Juni 2012 – Juni 2013 (publikasi Jurnal Medicina FK Universitas Udayana).

Untuk menunjang kompetensinya, dr. Sita aktif dalam mengikuti berbagai simposium, beberapa diantaranya: New Development and Comprehensive Management in Allergic Rhinitis and Rhinosinusitis di Surabaya tahun 2014, 3rd International Annual Scientific Meeting Evidence-Based Medicine on HyperbaricOxygen Treatment di Denpasar tahun 2015, dan Simposium Diagnostik dan Penatalaksanaan Terbaru Beberapa Penyakit Telinga di Denpasar tahun 2016.

Untuk membuat jadwal konsultasi dengan dr Sita, hubungi BIMC Hospital Nusa Dua di No Telp 0361 300 911 atau WhatsApp +62 811 3896 113.

Mengenali Gejala Dan Penyebab Sinusitis — Oleh : dr. Putu Dewi Pramusita, M. Biomed, Sp.T.H.T.K.L

Relate Article