Perbedaan Obesitas dengan Overweight — Sekilas obesitas dan overweight nampak sebagai kondisi tubuh yang sama yaitu berat badan berlebih. Namun faktanya ada beberapa perbedaan utama dari 2 kondisi tersebut.
Pada prinsipnya obesitas merupakan kondisi yang lebih parah dibandingkan dengan overweight, dimana orang yang overweight belum tentu menderita obesitas, namun penderita obesitas sudah pasti mengalami overweight.
Selain intensitas kegemukan, berikut adalah perbedaan utama antara overweight dan obesitas ?
1. Indeks Massa Tubuh
IMT (Indeks Massa Tubuh) adalah hasil perhitungan dari pembagian berat badan dalam kilogram dengan tinggi badan dalam meter kuadrat.
Hasil angka yang keluar menjadi parameter penentuan kondisi tubuh, yaitu :
- Underweight: di bawah 17-18
- Normal: 18-25
- Overweight: 25 ke atas
- Obesitas: 25-30 ke atas
Namun demikian, indeks massa tubuh tidak selalu bisa digunakan sebagai parameter untuk berat badan ideal. Seorang atlet atau binarafawan bisa saja memiliki indeks massa tubuh di atas 25 karena adanya penambahan massa otot yang lebih berat dibandingkan dengan lemak.
2. Penyebab Utama
Secara umum overweight dapat disebabkan oleh kelebihan berat dari penumpukan lemak tubuh, tulang yang padat, volume air dalam tubuh dan adanya massa otot akibat aktifitas fisik. Sedangkan obesitas biasanya lebih disebabkan karena ada kelebihan massa lemak tubuh terutama di bagian perut (visceral fat) yang cenderung lebih berbahaya bagi kesehatan.
3. Resiko komplikasi penyakit
Overweight dan obesitas memiliki efek yang buruk bagi kesehatan dan tentu saja penampilan. Namun khusus bagi penyandang obesitas, terdapat lebih banyak resiko gangguan kesehatan yang dapat berujung fatal bagi penderita, misalnya
- Gagal Ginjal
Tak dapat dimungkiri, gagal ginjal bisa dialami oleh siapa saja, penyebabnya pun beragam. Namun, orang dengan obesitas dinilai berisiko tinggi mengidap gangguan ginjal ketimbang orang pada umumnya. Hal ini karena ginjal akan bekerja ekstra, menyaring racun dan sisa pembuangan tubuh. - Serangan Jantung
Kelebihan berat badan bukan faktor utama, orang terkena serangan jantung. Akan tetapi, tubuh dengan IMT di atas normal, berisiko lebih besar mengalami masalah kardiovaskular seperti serangan jantung dan stroke di masa mendatang. Tubuh yang kelebihan lemak membuat darah mengental dan pembuluh mengeras. Akibatnya, bisa pecah sehingga suplai darah ke seluruh tubuh, terhambat dan menyebabkan stroke. - Penyakit diabetes
Tubuh yang kelebihan lemak dapat dengan tingginya kadar gula (glukosa) di dalam darah sehingga dapat menyebabkan timbulnya penyakit diabetes kronis yang berlanjut menjadi komplikasi fatal.
Tips Mengatasi Obesitas
Penyakit yang datang akibat obesitas, dapat menurunkan kualitas hidup seseorang. Oleh karena itu penting melakukan pencegahan agar tak berlanjut, diantaranya
- Mengkonsumsi Makanan Sehat
Mulai mengkonsumsi makanan sehat, mengurangi asupan gula, garam, dan lemak yang masuk. Disarankan juga untuk makanan masakan rumahan dibandingkan dengan makanan cepat saji. - Perbanyak Aktivitas Fisik
Padatnya aktivitas seperti belajar dan bekerja, menyebabkan sebagian tidak punya waktu untuk olahraga. Alhasil, timbunan lemak makin menumpuk karena tak pernah dibakar. Parahnya, jika pekerjaan menuntut Anda duduk selama berjam-jam. Tubuh kurang bergerak dengan pola makan buruk, menyumbang penambahan berat badan. - Lakukan Medical Check Up
Rajin memeriksakan tubuh ke dokter jadi langkah tepat menurunkan risiko obesitas. Anda dapat berkonsultasi dengan ahli gizi mengenai berat badan dan cara menjaga agar tetap proposional.
Pada beberapa kasus obesitas yang membandel, dimana terapi diet dan gizi, olahraga tertaru serta terapi obat obatan sudah dilakukan namun tidak membawa hasil, panderita disarankan untuk berkonsultasi dengan spesialis penyakit dalam, gizi klinis dan bedah digestif untuk bisa mengetahui apakah prosedur bedah bariatric cocok untuk dilakukan sebagai alternative penanganan obesitas.
Prosedur bedah bariatrik tersedia di BIMC Hospital Nusa Dua Bali, ditangani oleh tim spesialis bedah bariatrik yang berpengalaman. Untuk informasi lebih lanjut, hubungi cosmedic@bimcbali.com.