Perbedaan Bedah Bariatrik dengan Cosmetic Surgery — BIMC Hospital Bali

Perbedaan Bedah Bariatrik dengan Cosmetic Surgery

Posted on : February 28, 2022

Perbedaan Bedah Bariatrik Dengan Cosmetic Surgery

Perbedaan Bedah Bariatrik dengan Cosmetic SurgerySudah tahu, perbedaan bedah bariatrik? Penderita obesitas yang gagal menurunkan berat badan, melalui diet dan olahraga bisa menjalani perawatan ini. Tak sekadar untuk menunjang penampilan, prosedur pembedahan bermanfaat meningkatkan kualitas hidup penderita. Seperti menurunkan risiko hipertensi, sakit jantung hingga stroke. Bisa dikatakan, bedah bariatrik menjadi solusi jitu untuk menekan penambahan bobot tubuh tanpa usaha ekstra. Simak informasi selengkapnya di bawah ini. 

Perbedaan Bedah Bariatrik dengan Cosmetic Surgery

Tak sedikit yang salah memahami, perbedaan bedah bariatrik dengan kosmetik. Keduanya, sering kali disamakan sebagai operasi untuk meningkatkan penampilan tubuh. Padahal, jika dilihat saksama, keduanya memiliki pengertian, tujuan, dan prosedur berbeda. Bariatrik adalah operasi yang berfokus untuk memodifikasi sistem pencernaan. Tujuannya agar jumlah makanan yang masuk dapat dibatasi. Nantinya, penderita obesitas tak lagi merasakan nafsu makan yang tinggi. Hasilnya, berat badan pun bisa diturunkan secara perlahan. Sedangkan, bedah kosmetik berfokus untuk meningkatkan penampilan. Prosedur ini dapat dilakukan di bagian tubuh maupun wajah. Dari segi hasil, bedah bariatrik tidak bisa instan. Penurunan berat badan tetap perlu dilakukan oleh penderita obesitas. Sementara, bedah kosmetik salah satunya sedot lemak, mampu memberikan hasil cepat. Selain itu, perbedaan mencolok terlihat dari manfaat. Bedah kosmetik hanya berguna untuk meningkatkan daya tarik, tetapi tidak dengan kualitas hidup. 

Aman Mana, Bedah Bariatrik atau Sedot Lemak?

Menurunkan berat badan karena obesitas, harus ditempuh dengan cara yang tepat. Sebab, jika prosedur yang dijalani tak sesuai, maka berdampak buruk pada kesehatan. Lantaran, tak mampu melakukan diet sehat dan olahraga manual, sebagian kalangan tergoda melakukan sedot lemak. Kini, obesitas sudah teratasi tanpa perlu menyiksa diri. Namun, anggapan ini justru kurang tepat. Hasil yang instan berisiko mengundang kerusakan di masa mendatang. Contohnya, memar hingga kerusakan di jaringan kulit. Alhasil, bukan mengobati penyakit justru menambah masalah baru. Hal ini tentu dapat diminimalisir dengan bedah bariatrik. Cara kerja tindakan medis ini menyelesaikan akar permasalahan. Sistem pencernaan akan diubah ukurannya, sehingga lebih kecil. Kapasitas makanan yang masuk pun, jadi terbatas dan Anda kenyang lebih lama. Di samping itu, efek dari sedot lemak cenderung cepat hilang. Akibatnya, Anda harus melakukan prosedur berulang kali, demi menekan penambahan berat badan. Orang yang menjalani liposuction, tetapi ukuran sistem pencernaannya masih besar. Otomatis nafsu makan juga tinggi, dampaknya berat badan naik turun. Melalui bariatrik, nafsu makan dan kapasitas lambung akan dipersempit. Jadi, Anda tetap kenyang walau makan dengan porsi sedikit. 

Manfaat Bedah Bariatrik untuk Peningkatan Kualitas Hidup

Menyelesaikan permasalahan hingga ke akarnya adalah misi dari operasi bariatrik. Manfaat menjalani tindakan medis ini, bukan untuk estetika saja. Melainkan, meningkatkan kesehatan dan kualitas hidup. Orang obesitas rentan mengalami hipertensi, gagal jantung, ginjal, stroke, sleep apnea hingga diabetes. Pembedahan bariatrik membantu Anda menurunkan risiko terkena penyakit di atas. 

Risiko Patut Diketahui saat Operasi Bariatrik

Setiap tindakan bedah memiliki risiko yang perlu pasien ketahui. Namun, segala efek samping bisa dihindari dengan teknologi canggih dan tenaga medis berpengalaman.  Diawasi dengan dokter spesialis, Anda akan mendapatkan penanganan lanjutan apabila muncul gejala seperti:

  1. Sesak napas
  2. Perdarahan
  3. Lepas jahitan usus
  4. Infeksi

Biaya Bedah Bariatrik di Rumah Sakit Ternama

Setelah memahami tujuan dan risikonya, berapa biaya bedah bariatrik? Tarif yang dipasang untuk proses pembedahan, berbeda di setiap tempat. Tergantung dengan pilihan rumah sakit, fasilitas, dokter spesialis, hingga perawatan pasca operasi. Namun, menurut beberapa sumber setidaknya Anda membutuhkan dana Rp50-Rp70 jutaan untuk sekali tindakan. Persiapkan pula, dana tambahan untuk konsultasi dan kamar inap. Jika terlalu besar, Anda dapat mensiasati biaya yang mahal dengan asuransi atau pakai BPJS. 

Seberapa Umum Bariatrik Surgery di Indonesia

Bariatric surgery merupakan langkah terakhir, umum diambil penderita obesitas. Penurunan berat badan yang gagal dan membahayakan nyawa, perlu segera ditangani. Sebelum melakukan tindakan, pasien akan berkonsultasi lebih dulu  dengan ahli. Demi meminimalisir efek samping pasca operasi. Jadi, bedah bariatrik memang cukup populer di kalangan penderita obesitas. Alasan lain karena bedah tak perlu dilakukan berulang kali sehingga menghemat biaya tindakan dan perawatan. Walaupun demikian, hasilnya memuaskan dan jangka panjang. 

Rumah Sakit Terbaik Operasi Bariatrik Obesitas

Salah satu faktor pendukung keberhasilan operasi adalah pilihan rumah sakit. Di Indonesia, belum banyak fasilitas kesehatan yang menyediakan layanan bedah bariatrik. Oleh karena itu, Anda harus mencari rekomendasi lebih dulu, agar bijak menentukan tempat terbaik. Berikut rumah sakit dengan fasilitas terbaik

BIMC Hospital Nusa Dua 

Rumah Sakit BIMC Nusa Dua populer karena fasilitas berkelas dengan teknologi medis inovatif. Berlokasi di Bali, rumah sakit menyediakan layanan bedah untuk orang obesitas. Pilihan paket yang tersedia yaitu konsultasi dengan dokter hingga tindakan medis. Pasien berkonsultasi lebih dulu, kemudian melakukan serangkaian tes untuk memastikan aman menjalani pembedahan. Barulah proses pembedahan dimulai untuk mengatur ulang sistem pencernaan. Nantinya, Anda mendapatkan ruang inap dan perawatan pasca operasi. 

Jenis Operasi Bariatric berdasarkan Sifatnya

Berdasarkan jenisnya, bedah bariatrik dibedakan menjadi 2 yaitu reversible dan irreversible. Perbedaan mendasar yaitu pada tipe reversible tindakan bedah hanya berlaku sementara. Jadi, kondisi lambung dapat dikembalikan seperti semula. Sedangkan irreversible yaitu tindakan medis yang dilakukan secara permanen. Jadi, pasca melakukan pembedahan, kondisi lampung tidak dapat diubah seperti semula. Penanganan untuk menekan berat badan jadi lebih tahan lama. Lebih jelasnya, seperti ini pembahasanya. 

1. Reversible Bariatric Surgery

Pembedahan dengan teknik gastric banding merupakan salah satu jenis reversible surgery. Proses dilakukan dengan mengikat leher lambung dengan pita tertentu. Tujuannya untuk mempersempit daya tampung lampung sehingga nafsu makan ikut berkurang. Selain itu, membuat perut Anda kenyang walau makan dengan porsi kecil.

2. Irreversible Bariatric Surgery

Pembedahan bariatrik yang bersifat tetap atau irreversible, dilakukan dengan cara memotong bagian lambung dan mengubah saluran pencernaan. Proses ini ditujukan untuk memudahkan lambung beradaptasi sehingga kenaikan berat badan bisa ditekan. 

Kapan harus Operasi? 

Orang obesitas dengan indeks massa tubuh di atas 30, termasuk golongan yang perlu tindakan medis ini. Namun, kapan waktu tepat melakukan operasi? Sebaiknya lakukan segera mungkin, demi mencegah penyakit berbahaya. Makin lama Anda menunda bedah, maka berat badan semakin bertambah. Alhasil, memicu tekanan darah tinggi, gangguan kardiovaskular, dan kanker.  Apabila sudah sampai komplikasi, peluang untuk sembuh jadi berkurang. Selain waktu, biaya pengobatan turut terbuang.  Kini setelah tahu perbedaan bedah bariatrik dan kosmetik, Anda tak perlu ragu menjalani operasi sistem pencernaan untuk menjaga berat badan proposional. Beberapa ahli juga menyatakan, prosedur bedah aman dan terbukti ampuh. 

Perbedaan Bedah Bariatrik dengan Cosmetic SurgerySudah tahu, perbedaan bedah bariatrik? Penderita obesitas yang gagal menurunkan berat badan, melalui diet dan olahraga bisa menjalani perawatan ini.

Relate Article